Sunday, October 4, 2009

Mo Main Saham?

adakah asa dalam penantian … : 051009

Diarsipkan di bawah: JUAL beli HARIAN — bumi2009fans @ 6:37 am

order beli bumi:
3000
2975
order jual bumi:
3200
—————————————————— saham lain
order jual elsa:
355
360
365
—————————————————— saham lain
order jual trub:
170
171
—————————————————— saham lain
order jual indy:
2525
—————————————————— saham lain
05/10/2009 – 05:55
Perkiraan Indeks Saham Pekan Ini
IHSG Aman dari ‘Mark Twain Effect’
Ahmad Munjin

(inilah.com /Dokumen)
INILAH.COM, Jakarta – Pergerakan IHSG pekan ini diprediksikan menguat terbatas. Pasalnya, semua data indikator ekonomi menunjukkan angka yang tidak jauh dari estimasi. Di sisi lain, indeks sudah menguat hingga 80% sejak awal 2009.

Pengamat pasar modal, David Cornelis mengatakan terbatasnya penguatan indeks karena data-data indikator ekonomi menunjukkan angka tidak jauh berbeda dari perkiraan.

Semuanya berjalan in-line dengan proyeksi. Karena itu, pergerakan indeks market jangka pendek tidak akan bergeser jauh. Apalagi indeks sudah menguat kurang lebih 80% sejak awal 2009.

Namun, menurut David, IHSG masih punya kekuatan cenderung menguat (still on track in bullish channel). “Indeks akan mencoba menembus new high ke atas 2.500 dengan resistance di level di 2.520 dan 2.446 untuk level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (4/10).

Pada perdagangan Jumat (2/10) IHSG ditutup naik tipis 1,877 poin (0,08%) ke 2479,848. Indeks saham unggulan LQ45 juga naik tipis 0,655 poin (0,13%) ke level 487,107. “Pekan lalu IHSG flat to higher pada trading range 2.400 hingga 2.480 dengan volume di bawah rata-rata,” tambahnya.

Karena itu, David mewanti-wanti pelaku pasar waspada jika IHSG pekan ini berada lebih lama di bawah 2.450 akibat aksi profit taking. Pasalnya, momentum pelemahan normal (technical correction) dapat terjadi seiring mulai mendekatnya pergerakan indeks ke zona overbought.

Dalam kondisi ini, ia menyarankan investor melakukan trading mengikuti pedoman support level terdekat di 2.446 hingga weekly support di 2.412.

Adapun saham-saham di sektor yang bersifat defensif dan siklikal menurutnya masih menarik. “Karena relative valuation-nya (P/E multiple) masih terdiskon dan menawarkan potential upside relatif besar ke depan,” paparnya.

Semua didasarkan pada data-data ekonomi terbaru yang dirilis di AS yaitu existing home sales, durable goods, new home sales dan consumer confidence yang mengecewakan pasar. “Karena dilaporkan berada di bawah ekspektasi,” tukasnya.

Yang relatif positif, hanya ekspektasi membaiknya consumer confidence. Ekonomi AS di kuartal kedua 2009 berkontraksi 0,7% dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, angka ini lebih baik dari proyeksi serta indeks harga rumah (versi S&P) yang menunjukkan trend naik tiga bulan berturut-turut.

Sedangkan penguatan rupiah selama ini terjadi seiring pelemahan dolar AS serta revisi (positif) pertumbuhan ekonomi Indonesia versi Bank Dunia dan ADB. Juga didukung naiknya peringkat utang luar negeri RI dari Moody’s.

“Rupiah yang menguat tertinggi dibandingkan mata uang Asia lainnya juga didorong masuknya dana asing di pasar modal RI,” ungkapnya. Sementara ekspektasi BI rate yang rendah diperkirakan bertahan di level 6,5% dengan stabilnya rupiah ke arah penguatan memberi andil besar terhadap masuknya dana asing.

Adapun faktor siklikal seperti Lebaran tetap mempengaruhi tingginya inflasi September meski kali ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena tertahannya pengeluaran masyarakat. “Ekonomi baru masuk ke masa early recovery akibat efek kelesuan ekonomi global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi,” bebernya.

Angka inflasi September mencatat kenaikan sedikit di atas estimasi menjadi 1,05% dan tahunan 2,83% serta sejak awal tahun 2,28%. “Ketiga angka ini masih sangat kondusif dan manageable terhadap inflation targetting (BI Rate),” ungkapnya.

Berdasarkan data-data itu, David memperkirakan pergerakan market Oktober (dimulai September) tidak akan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang biasanya diwarnai pelemahan. “Tentunya Oktober 2009 ini dapat dipastikan dengan probabilitas yang sangat tinggi, tidak akan mengalami hal buruk,” timpalnya.

Kejadian itu biasa disebut The Mark Twain effect sebagai fenomena dari indeks Oktober yang terendah seperti terjadi secara historikal pada 1929, 1987, dan 2008. “Pada tahun-tahun tersebut terjadi crash,” tuturnya.

Hal menarik dalam buku novel karya Mark Twain, “Pudd’nhead Wilson” dikatakan, “October. This is one of the peculiarly dangerous months to speculate in stocks. The others are July, January, September, April, November, May, March, June, December, August, and February,” ujar David mengutip buku karya Mark Twain itu.

Adapun saham-saham pilihannya sepekan ini adalah PT Astra Agro Lestari (AALI) dengan target harga Rp 26.500 per unit saham, PT Aneka Tambang (ANTM) target price Rp 3.100, PT Bumi Resources (BUMI) ditargetkan Rp 3.800, dan PT International Nickel (INCO) dengan target Rp 5.100.

Begitu juga PT Medco Energi Internasional (MEDC) target Rp 3.800, PT Bukit Asam (PTBA) ditarget Rp 17.600, dan PT Telkom (TLKM) dengan target Rp 9.300 per lembar saham. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut,” pungkasnya. [mdr]
Senin, 05/10/2009 02:06 WIB

Bursa saham berpotensi bullish

oleh :

JAKARTA: Pelaku pasar optimistis bursa saham Indonesia mampu bertahan di jalur positif hingga akhir tahun ini, menyusul terjaganya inflasi yang diikuti dengan pemulihan ekonomi Indonesia lebih cepat dari perkiraan.

Meski demikian, tekanan psikologis jangka pendek berpotensi membuat penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia cenderung terbatas, sehingga sulit menyentuh level 2.800 seperti diperkirakan beberapa kalangan awal tahun ini.

Analis PT Reliance Securities Tbk Gina Novrina Nasution menyebutkan IHSG secara teknis masih berada pada tren penguatan, sehingga pasar pada pekan ini berpotensi menuju jalur positif.

“Melalui perhitungan analisis teknis, IHSG masih berada dalam pola tren bullish. Momentum jangka pendek mengindikasikan indeks masih menguat pada perdagangan Senin,” paparnya akhir pekan lalu.

Saham perbankan, lanjutnya, masih menarik dikoleksi menjelang pengumuman BI Rate. Pelaku pasar memperkirakan Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan BI Rate, mengingat kenaikan inflasi September masih bisa ditoleransi yakni 1,05%. Ekonom dan analis semula memprediksi inflasi pascahari raya itu 1,01%.

Analis pasar modal Edwin Sinaga menekankan indikator pasar kini belum searah karena ada kalangan yang berpendapat pasar cepat pulih sesuai dengan ekspektasi dan ada yang berpendapat pemulihan terlalu lambat.

“Terjadi semacam kebingungan di pasar menyikapi pemulihan ekonomi dunia, sehingga pasar berfluktuasi tinggi pada triwulan III, meski masih bertahan di level positif,” tuturnya.

Yang masih melegakan, lanjutnya, bursa masih didominasi pelaku pasar yang memegang optimis ekonomi Indonesia bertahan di tengah krisis, sehingga IHSG tetap bertahan di jalur positif.

Jika kondisi psikologis tersebut bisa dipertahankan dengan ditopang data ekonomi positif, IHSG diperkirakan terus bergairah pada November.

Momentum kritis

Edwin menilai periode Oktober menjadi momentum kritis bagi pelaku pasar untuk menentukan posisi investasi jangka menengah, yang pada akhirnya menentukan tren pergerakan bursa nasional hingga akhir tahun.

“Jika ekonomi global lebih buruk dari perkiraan, pasar bisa terkoreksi pada Oktober. Sebaliknya, jika ekonomi Indonesia tetap positif, bursa akan menguat signifikan pada November dan terus berlanjut,” ujarnya.

Di tengah kondisi itu, pelaku pasar diperkirakan membeli saham seraya menunggu isu jangka pendek seperti aksi korporasi emiten atau pengumuman kinerja keuangan emiten per triwulan III/2009.

Dia memilih konservatif menetapkan target IHSG akhir tahun ini di level 2.400. “Jika ada ekspektasi positif tambahan seputar ekonomi dunia, barulah IHSG bergerak melewati level itu.”

Bursa Asia menunjukkan tren koreksi sebulan terakhir. Penurunan terbesar sejak 21 Agustus itu dipicu koreksi bursa Nikkei (-2,47%), Hang Seng (-2,77%), dan Kospi (-1,7%). Indeks Dow Jones melemah 0,32% ke level 9.487,67. (arif.gunawan@bisnis.co.id)

Oleh Arif Gunawan S.

Bisnis Indonesia

bisnis.com
—————————————————— saham lain


Source: http://transaksisaham.wordpress.com/

http://samadaro.wordpress.com/

http://sahamdetektor.blogspot.com/

http://belajarsahamdetektor.blogspot.com/

http://www.bursarumor.com/?q=node/5180

No comments:

Post a Comment

Trimakasih sudah mampir...! ^-^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...